Rabu, 23 Oktober 2013

Efektifkah terus menerus merombak kurikulum tanpa didahului perombakan kualitas pendidiknya?

Merombak kurikulum dahulu atau meningkatkan kualitas pendidiknya dahulu? Secara teori manajemen strategik harus disiapkan dulu Sumber Daya Manusianya baru sistemnya. Tetapi kalau dilihat dari perkembangan dan kemajuan pendidikan, era hari ini adalah era sistem, era kualitas Sumber Daya Manusia mestinya sudah dilalui 15 tahun yang lalu.

Indonesia tertinggal dua-duanya, kualitas guru masih buruk, sistem juga masih trial and error. Jika kurikulum terus menerus mengalami perombakan tanpa diimbangi peningkatan kualitas SDM gurunya, jelas tidak efektif, bahkan cenderung akan menambah pemborosan biaya dan menambah praktek KKN dalam rangka mencapai profesionalitas. Mungkin ini masalah terbesar pendidikan kita, sesulit menentukan ‘telur dulu apa ayam dulu’? kurikulum dulu atau kualitas SDM dulu. Mungkin kemendiknas harus bekerja keras, cerdas dan ikhlas untuk mensinergikan keduanya.

 Keduanya dapat berjalan berbarengan dengan membuat target-target yang berkesinambungan dari tahun ke tahun. Program peningkatan kompetensi guru harus menjadi program menyeluruh dan berkelanjutan, sedangkan penerapan kurikulum dapat dilakukan bertahap disesuaikan kompetensi yang sudah dimiliki oleh SDM pendidikan Indonesia.

Sumber: Lazuardi Birru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar