Jumat, 26 April 2013

Islam Agamaku Yang Indah


 

Maha suci Allah, Maha indah Allah, karena pada hari ini kita masih diberikan kesempatan untuk dapat merasakan segala nikmat yang Allah turunkan kepada kita. Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, yang namanya selalu terukir indah dalam Al quran, yang kegagahannya tak pernah dapat tertandingi oleh siapapun, dialah nabi besar kita Muhammad saw.

Dan bila kita bicarakan tentang keindahan agama Allah, maka tidak akan pernah ada habisnya. Karena dengan kasih sayangNya lah Dia menciptakan bumi ini dengan segala pernak-pernik yang indah di dalamnya. Tidak berhenti disitu saja, bahkan Allahpun dapat membuat pernak-perniknya tampak indah, menarik bahkan menakjubkan. Segala yang kita miliki, segala yang kita dapati adalah milikNya dan sudah menjadi ketentuanNya. Tidak ada kebetulan, melainkan sesungguhnya Allah telah mencatat scenario kehidupan masing-masing umatnya yang dibantu oleh para malaikat-malaikat agung yang selalu tunduk dan patuh terhadap perintahNya. Ketika kita sedang mencari kerja atau menginginkan sesuatu kemudian datanglah keinginan itu, atau segala apapun yang kita inginkan itu, maka itu bukan kebetulan melainkan sudah menjadi ketentuan dari Nya. Sehingga tidak ada sedikit nikmatpun yang dapat luput dariNya sampai setiap hembusan nafas kitapun Allah tahu. Apakah sudah ada yang pernah berhitung berapa banyak nafas yang dapat kita hembuskan dari sejak awal kita dilahirkan sampai saat ini? Belum ada yang mampu, tapi atas kebesaran dan keagunganNya Allah dapat mengetahuinya, berapa jumlah nafas yang sudah dihembuskan oleh seluruh manusia di dunia ini dari sejak ia dilahirkan sampai detik ini.

Selain dari nikmat ada beberapa lagi anjuran dalam islam ini yang dapat kita renungi dan ambil hikmahnya, yakni :

Diwajibkannya zakat dan disunnahkannya shadaqoh ; (QS. At Taubah : 60)
[647] Yang berhak menerima zakat Ialah: 

1.  Orang fakir: orang yang Amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi penghidupannya. 

2.   Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam Keadaan kekurangan. 

3.   Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.

4.  Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. 

5.   Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang 
 kafir. 

6.   Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. 

7.   Pada jalan Allah (sabilillah): Yaitu untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum muslimin. di antara mufasirin ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan sekolah, rumah sakit dan lain-lain. 

8. Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
Zakat dan shadaqoh adalah dua anjuran untuk kita agar dapat menyisihkan sebagian harta kita. Dengan berzakat, akan membuat harta yang kita dapati menjadi lebih bersih. Dan dengan shadaqoh kita akan merasakan betapa indahnya bisa berbagi dengan sesama. Sesungguhnya tidak ada satu halpun yang tidak ada manfaatnya, begitupun Allah mewajibkan zakat kepada kita dan disunnahkannya shadaqoh tiada lain agar kita dapat saling peduli, dan dapat menyadari bahwa sesungguh semua harta benda yang kita dapati di dunia ini adalah titipan semata. Dan semakin menyadarkan bahwa ini merupakan ujian nikmat dari Allah yang akan dimintai pertanggung jawabannya. Bersyukurlah kita bila diberikan ujian kenikmatan oleh Allah, dan berarti kita harus bisa menjaga segala kepercayaan yang telah Allah berikan dan dapat mempertanggung jawabkannya di dunia dan di akhirat. Begitupun bila kita ditakdirkan menjadi orang yang tidak mampu, beruntunglah! Karena sesungguhnya Allah Maha tahu siapa saja hambaNya yang lebih kuat menerima ujian ini, dan tetaplah istiqamah dalam keyakinan terhadap Allah bahwa Allah selalu melihat, mendengar, dan mengetahui segala gerak-gerik kita. Ingatlah bahwa dunia ini hanyalah sebuah persimpangan. Tetap bersabar dan ikhlas.

Diwajibkannya berpuasa pada bulan suci ramadhan :
Firman Allah dalam surat Al Baqarah: 183 :
Alangkah indahnya apabila bulan ini telah datang begitupun Allah senantiasa melipat gandakan segala macam perbuatan. Puasa membawa kenikmatan tersendiri, karena dengan puasa kita dapat melatih diri kita untuk lebih dekat dengan Allah, sesungguhnya Allah telah memberikan dua kebahagiaan kepada orang yang berpuasa, yakni ketika telah tiba waktunya berbuka dan nanti ketika bertemu dengan Allah di syurga. Sahal bin sa’ad r.a. berkata: Nabi saw. Bersabda:
“sesungguhnya di syurga ada pintu bernama AR-ROYYAN tempat masuk dari padanya orang-orang yang puasa pada hari kiamat, tidak dapat masuk dari pintu itu kecuali orang yang berpuasa, dipanggil oleh penjaganya: “dimana orang-orang yang telah berpuasa?” dan tidak dapat masuk disitu kecuali mereka saja, dan jika telah selesai maka ditutup, dan tiada masuk selain mereka saja.”   (HR. Bukhari dan Muslim).

Diwajibkannya shalat yang lima waktu ;
“Shalat adalah tiangnya agama”. Bagaimana jika kita membuat rumah tanpa tiang penyangga? pastilah rumah itu tidak akan dapat berdiri. Begitupun dengan keislaman kita akan runtuh jika shalat tidak dijadikan sebagai tiang penyangga keimanan kita. Dan shalatpun merupakan amalan hal pertama yang akan dihisab di akhirat nanti. Jika kita dapat mempelajari dan merenungkan betapa banyak rahasia dalam shalat. Dari mulai gerakan dan doa yang dibaca mempunyai manfaat bagi jiwa dan raga kita.

Disunnahkannya shalat pada pertengahan malam ;
Begitu indahnya aturan dan anjuran yang telah Allah terapkan dalam agamaNya, tak pernah ada satu aturanpun yang sesungguhnya menjerumuskan kita. Namun sebaliknya semua aturan yang dibuat olehNya adalah demi untuk kebaikan kita. Allah melarang kita untuk meminum-minuman keras, bukan semata-mata untuk membatasi namun justru sudah terbukti bahwa bahaya meminum-minuman keras dapat membahayakan kesehatan kita. Begitupun Allah melarang kita untuk berkhalwat atau bergaul bebas dengan lain jenis adalah untuk mencegah kita terhadap dampak negative yang akan merugikan bagi diri kita, dan dampak itu sudah terbukti dengan timbulnya penyakit-penyakit yang sulit disembuhkan akibat dari pergaulan bebas ini. 

Shalat pertengahan malam atau 1/3 malam adalah merupakan waktu dibukanya pintu-pintu langit dan waktu lengang dalam kehidupan, dimana alam dalam keadaan tenang dan sepi yang  dapat memudahkan kita untuk dapat merasa lebih dekat dengan Allah, dan kitapun dapat merasakan begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Dan waktu inilah yang dimanfaatkan oleh Allah untuk dapat melihat siapakah hambanya yang benar-benar ikhlas mencintaiNya. Sehingga pada waktu ini Allah lebih mendengarkan permintaan ataupun taubat dari hamba-hambanya. Ada sebuah riwayat yang mengkiaskan keistimewaan dari bangun tengah malam untuk mengerjakan shalat pertengahan malam (tahjjud, dsb): “sesungguhnya dua raka’at tengah malam itu lebih baik dari pada dunia dan isinya”. Maksud lebih baik dari dunia dan isinya ini adalah karena harta dan segala isinya ini hanyalah sebagai hiasan semata, dan tidak akan pernah kita bawa mati. Sekaya apapun, dan sehebat apapun manusia didunia, itu tidak akan menjadi jaminan ketenangan dalam kubur dan di alam akhirat nanti. Namun, yang akan menyelamatkan dan menolong didalam kubur dan dialam akhirat adalah amal perbuatan baik kita selama didunia. Dan Shalat malam merupakan ibadah yang besar pahalanya.

Diwajibkan untuk dapat berbuat baik terhadap orang tua, saudara dan terhadap tetangga ;
Orang tua, saudara dan tetangga adalah makhluk ciptaanNya yang selalu berada dekat dalam kehidupan kita. Sehingga Allah pun menyuruh kita untuk dapat berbuat baik kepada mereka terutama berbuat baik terhadap orang tua. 

Mengenai perilaku baik terhadap orang tua ini, Rasulullah saw. telah bersabda: “keridhoan Allah ada pada keridhoan orang tua, dan kemurkaan Allah pun ada pada kemurkaan orang tua.” Begitulah islam memerintahkan kita untuk dapat berbuat baik terhadap mereka. Telah banyak kisah seseorang yang sukses akibat berkah dari doa dan restu orang tua. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam bersikap terhadap orang tua. Turutilah perintahnya yang baik dan tidak menyesatkan. Jangan pernah sekali-kali untuk melukai hatinya, walaupun mereka terkadang telah melukai hati kita, namun jangan pernah sekali-kali kita untuk dapat berbalik melukai hati mereka lebih baik kita pergi berlalu dari pada kita harus menimpali perkataan yang akan membuat hati mereka terluka. Allahpun telah berfirman:(Q.S Al-Isra : 23-24) [850] Mengucapkan kata Ah kepada orang tua tidak di bolehkan oleh agama apalagi mengucapkan kata-kata atau memperlakukan mereka dengan lebih kasar daripada itu.

  Adanya sesuatu yang dilarang ; Mengenai sesuatu yang dilarang ataupun yang tidak diperbolehkan ini adalah segala hal yang terkadang membuat hati kita tertarik untuk mencoba ataupun untuk melakukannya. Karena memang dengan seperti itulah iblis bisa menjerumuskan manusia ke dalam neraka, contoh besar sesuatu yang dilarang itu ialah : - Syirik, merupakan dosa terbesar yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah.

- Zinnah, memang dalam aturan islam zinnah tidak harus selalu ‘hubungan badan yang dilakukan oleh manusia yang berlainan muhrim. Namun zinnah dalam islam selain seperti itu juga ada yang disebut dengan zinnah anggota badan misalnya zinnah mata, yang berarti segala sesuatu penglihatan yang ditujukan untuk melihat hal-hal yang menuju kearah zinnah atau memang zinnah itu sendiri, seperti yang sudah menjadi trend di zaman sekarang adalah video-video porno yang banyak diobral diinternet.

- Meminum-minuman keras. Ini merupakan sebuah ujian dari Sang Khaliq untuk dapat melihat siapakah hambaNya yang dapat bertahan dan membuktikan bahwa dia akan lulus melewati ujian ini. Karena sesungguhnya dunia ini hanyalah sebuah ujian dan penjara bagi hamba-hamba Allah yang dapat berfikir. 

Begitulah Allah memberikan perintahNya kepada hamba-hambaNya sebagai cara untuk membuktikan siapa saja yang berhak untuk dapat memasuki syurgaNya.

Wallahu‘alam bissawwab Wallahu’alam bil muradhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar